Warga Desa Long Uli Kelimpungan, Wabah Ayam Meluas ke Seluruh Desa

1757689614647.jpg

Desa Long Uli – Warga Desa Long Uli kini tengah menghadapi persoalan baru. Wabah penyakit ayam menyerang hampir seluruh wilayah Desa dan menyebabkan banyak ayam peliharaan mati dalam waktu singkat. Kondisi ini membuat para peternak mengalami kerugian, terutama karena ayam merupakan salah satu sumber penghasilan tambahan masyarakat selain bertani. Rata-rata warga long uli berternak ayam untuk sampingannya. baik itu untuk penghasilan atau untuk dijadikan daging untuk dimakan

Menurut warga, ayam yang terjangkit penyakit menunjukkan gejala lemas, murung, mata tertutup, tidak banyak bergerak, dan sebagian mengalami diare. Penyakit ini menyebar dengan cepat sehingga dalam hitungan hari, jumlah ayam yang mati semakin banyak.

Seorang peternak dari RT 2 mengaku kehilangan sekitar 40 ekor ayam. “Dalam sehari bisa mati tujuh sampai sepuluh ekor. Saya sempat potong beberapa ekor sebelum terkena penyakit dan simpan di freezer, selebihnya mati semua,” ujarnya.

Wabah ini juga dilaporkan terjadi di RT 1 bagian sungai uli dengan banyak ayam sakit dan mati satu per satu. Masyarakat mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena tidak mengetahui obat atau cara untuk menghentikan penyakit tersebut.

Namun, di daerah Balai Adat, kondisi terlihat berbeda. Ayam-ayam milik warga di sana masih tampak sehat dan belum terkena wabah. Salah seorang warga setempat bahkan mengatakan, “Wahh lagi penyakit ayam yaa. Disini belum sampai. Ayam disini terlihat sehat-sehat aja. Semoga wabahnya nggak sampai ke daerah sini.”

Warga berharap agar pemerintah desa dan dinas terkait segera turun tangan memberikan solusi, baik melalui obat-obatan, vaksin, maupun penyuluhan. Dengan adanya bantuan, mereka berharap wabah ini dapat diatasi sehingga peternakan ayam bisa kembali pulih dan tetap menjadi penopang ekonomi keluarga di Desa Long Uli.


Bagikan post ini: